3 Dasar Teknik Trading Forex Yang Wajib Dipelajari

Walaupun kondisi pasar selalu berubah-ubah, tetapi ada tiga dasar teknik trading forex yang hampir selalu konstan dan wajib diketahui semua trader.

Banyak trader forex mencari strategi ampuh yang bisa mengantarkan mereka ke kebebasan finansial secara instan. Padahal, belajar forex dari tahap ke tahap merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Bahkan para trader berpengalaman pun masih harus terus belajar agar selalu bisa menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang selalu berubah-ubah. Strategi yang berjalan lancar hari ini bisa tiba-tiba mengakibatkan loss besar-besaran minggu depan, sehingga penyesuaian selalu perlu dilakukan.Namun demikian, ada tiga dasar teknik trading forex yang hampir selalu konstan. Ketiga dasar teknik trading forex ini perlu diingat oleh setiap trader.

1. “Trade with the Trend”

Bagi trader forex, trend adalah kawan paling akrab yang bila kita berusaha melawannya maka bisa-bisa jadi berbahaya. Memang ada teknik trading forex “melawan tren”, tetapi pada umumnya dalam bertrading, akan lebih mudah untuk panen profit jika “trade with the trend”.

Secara kasar, ini artinya, jika ada uptrend (tren naik), maka trader sebaiknya hanya buka posisi “buy” saja. Sebaliknya, saat downtrend (tren turun), sebaiknya hanya buka posisi sell saja.

Namun, jika lebih cermat lagi maka perlu juga mengetahui bagaimana bertrading di tengah tiga trend dalam forex: bullish (saat harga suatu pair naik), bearish (saat harga suatu pair turun), dan sideways/ranging (saat harga bergerak naik-turun dalam kisaran sempit). Setiap trader perlu mengenal apa itu “trend” dan bagaimana mendeteksi awal dan akhir tren. Pemahaman ini sangat penting karena berhubungan dengan bagaimana kita akan mentradingkan suatu pasangan mata uang nantinya.

2. “Buy at Support”

Secara harfiah, ini berarti seorang trader direkomendasikan untuk membuka posisi “buy” pada suatu pair saat harga berada di level terendah (level support). Dengan ekspektasi setelah mencapai level terendah kemudian harga akan berbalik naik, maka disini trader wajib mempelajari teori support-resistance dengan baik.

Salah satu teknik trading forex yang paling banyak direkomendasikan adalah melakukan buy ketika harga bullish sedang terkoreksi. Sebagaimana bisa dilihat di gambar dibawah ini, saat tren bullish pun harga tak mulus naik terus. Beberapa kali, grafik “terkoreksi”, mundur sebelum kemudian naik lagi. Nah, di momen-momen itu lah yang sering dianggap terbaik untuk “buy” suatu pair forex.

Bagaimana untuk mengetahui kalau harga akan melesat naik lagi atau terus berbalik turun? Untuk ini, perlu dipelajari dan dipraktekkan dulu berbagai teknik mengenali support-resistance.

3. “Sell at Resistance”

Berkebalikan dengan poin dua, posisi “sell” sebaiknya dibuka saat harga berada di puncak (level resistance), dimana harga akan berbalik dari naik ke turun. Di sini pun, adalah suatu langkah yang bagus untuk melakukan “sell” ketika tren bearish sedang terkoreksi.

Umpama pair forex GBP/USD sedang anjlok. Untuk beberapa saat, harga akan merosot terus, tetapi nanti akan ada momen dimana harga seakan-akan akan berbalik naik. “Koreksi” semacam ini banyak dicari trader, karena jika situasinya tepat maka harga bukannya naik terus, tetapi kembali melanjutkan tren awalnya, yakni bearish.

Banyak teknik trading forex terdengar mudah saat dibaca, tetapi sulit diterapkan. Satu tips yang diberikan oleh hampir semua master trading adalah agar semua teknik trading sebaiknya diuji terlebih dahulu di akun demo. Di akun demo, sebelum menanamkan tabungan hari tua untuk bertrading forex, kita bisa berlatih dengan uang virtual. Seringkali juga, untuk menerapkan 3 teknik trading forex sederhana ini diperlukan pula pembelajaran analisa teknikal sebagai pendukung utama.