5 Hal Yang Mengendalikan Harga Forex

Pasar forex atau pasar modal ataupun juga bursa saham memiliki volume transaksi yang cukup besar. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata ada yang mengendalikan harga forex?

Maka dari itu, jangan heran jika volume transaksi pasar forex mencapai triliunan dolar per hari yang terdiri dari sangat banyak bahkan miliaran peserta yang melakukan transaksi di seluruh dunia.

Dengan begitu, maka tentunya tidak heran harga forex menjadi pasar yang mempunyai volume transaksi yang berasal dari seluruh instrumen investasi. Bahkan jumlah peserta transaksi yang banyak adalah melalui transaksi forex.

Ini tentunya beda dengan pasar saham, transaksi forex tentunya tidak hanya dilakukan antara para investor institusi dan juga investor individu atau retail, tapi melainkan transaksi forex ini dilakukan melalui bank sentral dan juga pemerintah.

Jika kamu penasaran, ada lima hal yang mempengaruhi harga forex, antara lain :

Bank Sentral dan Pemerintah

Bank sentral dan pemerintah merupakan tokoh yang berpenaruh dalam menentukan harga forex. Bank sentral dan pemerintah pada umumnya merupakan perpanjangan tangan daripada ragam kebijakan pemerintah dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan instruksi dan juga program pemerintah.

Adapun kamu perlu tahu bahwa tugas utama daripada Bank Sentral seperti Bank Indonesia adalah melakukan penstabilan ekonomi di negaranya dengan terus fokus pada bentuk inflasi. Apabila Bank Sentral telat dalam melakukan pengelolaan inflasi, maka ini aka berakibat pada daya beli masyarakat.

Adapun laju dalam inflasi dapat didefinisikan dengan cukup sederhana sebagai bentuk daripada kenaikan ragam harga barang dan juga jasa yang membuat nilai mata uang menurun.

Perbankan

Perbankan termasuk salah satu sektor yang mempengaruhi harga forex. Bank terhubung dengan bank lain melalui pasar interbank dengan jaringan elektronik berdasarkan sistem kredit. Ini berarti bank melakukan jenis transaksi jika hanya memiliki hubungan kredit.

Adapun selisih daripada harga forex untuk dijual tentunya akan sangat kecil, sehingga memungkinkan bank dalam melakukan transaksi dalam jumlah yang sangat besar dengan harga yang relative rendah. Adapun nilai dalam transaksi interbank ini mencakup 55 persen daripada transaksi forex di seluruh dunia.

Perbankan juga memiliki perang dalam melakukan penjualan valuta asing dalam melayani kenutuhan traveling dan pengiriman keuangan keluar negeri dan sebagainya.

Para nasabah bank dalam melakukan ragam transaksi valas tentunya akan meliputi perbankan kecil, perusahaan, dan juga nasabah yang perorangan. Dengan begitu bank akan memperoleh untung dari transaksi forex dengan mengambil margin dari harga jual beli.

Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional juga memiliki peran dalam mengendalikan harga forex. Sebuah bentuk daripada bisnis yang beroperasi sekelas internasional tentunya akan menggunakan transaksi dalam bentuk mata uang asing dalam melakukan penjualan produk serta membeli barang – barang baik barang dari supplier domestik maupun dari luar negeri.

Dalam fluktuasi daripada nilai mata uang tentunya akan mempengaruhi erekonomuan dimana perusahaan multinasional tentunya akan melakukan langkah antisipasi berupa lindung nilai atau hedging.

luktuasi mata uang tentu akan mempengaruhi perekonomian perusahaan sehingga dilakukan lindung nilai (hedging).

Lindung nilai merupakanaktivitas terkait dengan pergerakan mata uang yang dilakukan melalui kontrak secara spesifik pada nilai tertentu guna melakukan antisipasi terhadap perubahan harga nilai uang di masa depan.

Institusi Keuangan

Institusi keuangan sebagai contoh adalah perusahaan yang melakukan pengelolaan dalam hal  investasi, pengelola dana pensiun dan asuransi tentunya akan mempekerjakan beberapa orang sebagai trader dan juga manajer investasi.

Institusi keuangan memiliki transaksi forex yang cukup besar dan mencakup 30 persen daripada transaksi forex di dunia, maka dari itu institusi keuangan memiliki peran dalam mengendalikan harga forex.

Sebagai seorang trader berskala internasional, maka perusahaan atau institusi keuangan akan melakukan bentuk daripada transaksi valuta asing yang berkaitan dengan dua hal, yakni, melakukan transaksi untuk memperoleh profit dan juga memberi jasa dalam mengelola portofolio terhadap risiko yang akan ditimbulkan dari bentuk fluktuasi mata uang seperti hedging.

Sementara itu, para manajer investasi dan juga trader bakal melakukan transaksi berbentuk forex yang bisa disebut trading frekuensi tinggi atau dengan melakukan banyak transaksi dan juga dalam mengambil profit kecil per transaksinya dengan waktu yang relative singkat.

Broker Forex Retail

Broker Forex retail merupakan hal yang akan mengendalikan harga forex dalam melakukan transaksi. Broker menjadi seorang perantara untuk kemudian melanjutkan akses ke pasar interbank seperti EBS, HotSpot dan Reuters Dealing.

Namun demikian, pada dasarnya broker retail memiliki dua jenis yakni, straight-through processing (STP) ataupun bentuk daripada broker bandar alias Market Making (MM).

Adapun jenis broker STP bakal melanjutkan transaksi daripada trader menuju ke pasar interbank dan mendapatkan keuntungan dari bentuk spread per setiap transaksi ataupun juga margin dan komisi transaksi.

Sementara bagi Broker MM, selain mendapatkan keuntungan dari spread dan juga komisi, mereka cenderung akan melakukan transaksi yang nantinya akan memiliki arah yang berlawanan dengan trader.